BREAKING NEWS

10/recent/ticker-posts

Right Button

test banner SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI MEDIAONLINE "KAMBA POST"

Menelisik Peluang Prof. Ganefri

Ditulis Oleh: Prof Ristapawa Indra | Pengamat Politik

SUMBAR | Menjelang pemilihan Gubernur Sumatera Barat 27 November 2024, telah bermunculan beberapa nama putra terbaik Ranah Minang. Mereka menyatakan kesiapannya untuk ikut bertarung menuju Sumbar satu.

Selain incumbent Mahyeldi ada nama Prof. Ganefri, Rektor UNP yang masih menjabat dengan banyak prestasi yang telah diukirnya. Kemudian Epiyardi Asda sang Bupati Kabupaten Solok yang terkenal dengan statement yang fenomena dalam menanggapi berbagai persoalan.

Bahkan di banyak tempat telah terpampang baliho besar dengan kalimat asing yang sudah di Minagkan “ Epiyardi Asda Otewe untuk Sumbar Satu.”

Ada nama berikut Fadly Amran, Sutan Riska Tuanku Karajaan dan tentu saja yang terkenal Andre Rosiade.

Menengok ke belakang sudah hampir 15 tahun Sumatera Barat dipimpin oleh kader partai politik berbasis Islam, sepertinya telah cukup menjadi pembanding bagi masyarakat yang berharap pemimpin Sumbar kedepan harus mampu melakukan perubahan untuk Sumbar lebih maju.

Ini, karena negeri Bundo Kanduang ini disebut-sebut jauh tetinggal laju pembangunannya bila dibandingkan provinsi lain. Lantas seperti apakah sosok pemimpim Sumbar ke depan yang diharapkan mampu memacu ketertinggalan pembangunan daerah ini di mata mereka ?

Setelah mencermati beberapa baliho tokoh Sumatera Barat yang sudah berdiri tegak di kabupaten/kota baik yang eksis di dunia Pendidikan maupun di bidang politik dan pemerintahan maupun dunia usaha maka Prof. Ganafri, Epiyardi Asda maupun Andre Rosiade serta nama yang lainnya adalah tokoh yang berpeluang untuk maju sebagai Gubernur Sumbar di samping patahana.

Jika yang menjadi indikator dari pemimpin Sumbar ke depan adalah “ perubahan” maka saya, memberikan pandangan yang diperlukan untuk Sumbar ke depan adalah sosok pemimpin yang berani melakukan terobosan dan berani mengambil risiko untuk keluar dari lingkaran status quo.

Bagi sosok pemimpin yang berpikir cari aman dan status quo, konsep perubahan adalah musuh utama bagi mereka. Sudah dipastikan untuk dapat melakukan lompatan-lompatan yang lebih besar dalam membangun Sumatera Barat ke depan agar setara dengan provinsi lain tentu yang lebih tepat adalah seseorang yang memiliki pemahaman yang lebih baik tentang daerah ini dengan segala keterbatasan sumber daya alam yang dimiliki.

Seorang tokoh yang punya kemampuan untuk meyakinkan pemerintah pusat dan investor agar memberikan perhatian yang lebih besar terhadap Sumatera Barat.

Posting Komentar

0 Komentar