Sorong, Papua Barat Daya | Setiap penambahan kapal perang dan pangkalan TNI AL butuh kapal tunda untuk membantu kapal masuk - keluar pelabuhan. Namun, jumlah kapal tunda yang dimiliki TNI AL belum ideal. Untuk itu pada upacara penerimaan dua kapal tunda yang di pimpin langsung oleh laksda TNI Rahmad Jayadi (pangkoarmada III) di dermaga Lantamal XIV jln bubara no 1 kelurahan klaligi distrik Sorong manoi kota Sorong Papua barat daya. Kamis (02/11/23).
Sehingga dengan bertambahnya jumlah kapal perang dan pangkalan TNI Angkatan Laut membuat peran kapal tunda sangat kurang. Persoalannya, kapal tunda yang kini beroperasi mayoritas sudah sangat kurang sehingga butuh peremajaan yang di buat oleh anak - anak negeri Indonesia sendiri. Ditambah lagi, anggaran untuk pengadaan kapal tunda masih sangat terbatas.
Kapal tunda (harbour tug boat)milik TNI AL yang dirancang untuk memandu pergerakan kapal perang Republik Indonesia (KRI) masuk atau keluar pelabuhan. Idealnya, setiap pangkalan TNI Angkatan Laut baik dari (lanal,Lantamal maupun koarmada) membutuhkan sedikitnya beberapa kapal tunda.
Dalam sambutannya Laksda TNI Rahmad Jayadi bahwa di depan kita telah sandar Dua kapal Tunda terbaru milik Koarmada III , yaitu TD UMSINI dan TD IRAU. Kedua Kapal tunda tersebut yang telah di resmikan dan di serah terimakan serta masuk ke jajaran Koarmada III pada 21 Agustus 2023 yang lalu di Jakarta. Keduanya merupakan produksi anak bangsa, dari PT.Noahtu Shipyard Jakarta. Hal ini sejalan dengan komitmen TNI AL dalam mendukung pemerintahan untuk peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) serta merupakan bukti nyata dari kemandirian Industri pertahanan dalam negeri.
Lanjut PANGKOARMADA III dalam sambutannya bahwa, Kapal tunda ini selain mampu mendukung lepas sandar KRI, juga memiliki kemampuan untuk menanggulangi kebakaran di laut maupun di pelabuhan karena dilengkapi perangkat System External Fire Fighting, selain itu juga di lengkapi dengan Oil serta di lengkapi System untuk mengatasi pencemaran limbah minyak di laut. Dengan demikian, TD Umsini dan TD Irau di harapkan mampu membantu fungsi pangkalan dalam mendukung Operasional KRI serta meningkatkan keselamatan di pelabuhan khususnya wilayah Lantamal XIV dan koarmada III sorong dari bahaya kebakaran dan pencemaran limbah di laut," ucap PANGKOARMADA III Laksda TNI Rahmad Jayadi.
Kapal TD.Umsini dan TD.Irau merupakan kapal jenis tunda pelabuhan yang diawaki oleh 10 personel yang diseleksi secara ketat dan dilatih secara intensif selama 1,5 bulan di Kolat Koarmada RI maupun di galangan PT. Noahtu Shipyard.
Kedua kapal ini menempuh perjalanan dari Jakarta menuju sorong selama 15 hari hingga tiba di sorong dengan selamat. Dengan harapan bahwa kedua kapal tunda ini sendiri akan dipergunakan untuk membantu KRI di jajaran Koarmada III dan Lantamal XIV yang berukuran besar untuk lepas dan sandar di Pelabuhan Sorong, khususnya di dermaga Lantamal XIV maupun Dermaga Mako Koarmada III Katapop, sehingga dapat mengoptimalkan waktu serta keamanan bernavigasi KRI di alur pelabuhan," Harap PANGKOARMADA III".
Kemudian pangkoarmada III juga menekan kepada beberapa aspek yaitu :
- Tingkatkan ketakwaan kepada Tuhan yang Esa.
- Tingkatkan terus profesionalisme khusus dalam hal pemanduan dan manuvra olah gerak kapal agar semakin optimal dan membantu manuvra keluar masuk nya KRI di dermaga.
- Jaga dan pelihara terus kondisi teknis kapal agar selalu terjaga.
- Jaga kesehatan dan kesempatan jasmani dan mempedomani sapta marga, sumpah prajurit, delapan wajib TNI dan Trisila TNI AL.
- Selalu memegang teguh prinsip zero accident dan mematuhi standar operating procedure (SOP) agar keselamatan profesional selalu terjaga dengan baik.
Kemudian di lanjutkan dengan peninjauan Kapal TD Umsini oleh Pangkoarmada III,bersama Danlantamal XIV, dan Para Tamu Undangan lainnya serta peninjauan Kapal TD Irau oleh Para Asisten, Kasatker Koarmada III dan Lantamal XIV," tutup".
(Tim/Red)
0 Komentar